Asuhan Keperawatan Pasien Leukemia
I. Pengkajian
Pengkajian mencakup pengumpulan informasi tentang gejala-gejala terakhir juga manifestasi penyakit sebelumnya. Kaji hal – hal berikut ini :
a. Infeksi. Dalam hal ini kaji pasien apa yang menjadi
- Factor - faktor yang dapat meningkatkan infeksi.
- Menonitor hasil laboratorium, yang menunjukkan infeksi dini.
- Tempat terjadi infeksi.
- Tanda – tanda infeksi, mungkin tidak Nampak pada pasien imunosupresi, pantau selang kateter invasif atau selang infuse.
b. Jumlah darah putih
- Pantau perkembangan jumlah darah putih yang bersirkulasi, jika terjadi penurunan disebut leucopenia atau granulositopenia.
- Pantau jumlah neutrofil, eosinofil, dan basofil, neutropenia à jumlah absolute neutrofil yang rendah secara abnormal.
c. Perdarahan
- Factor – factor yang memperberat perdarahan.
· Supresi sum – sum tulang akibat radiasi
· Kemoterapi
· Obat – obat yang memengaruhi koagulasi dan fungsi keeping darah, contoh aspirin, dipiridamole (persantin), heparin, atau warfarin.
- Tempat perdarahan, meliputi kulit, membrane mukosa, intestine, traktus urinarius, respiratorius dan otak.
- Hemoragi feses, urin, sputum, atau vomitus, rembesan tempat suntik, memar (ekimosis), petikie
d. Masalah Kulit
- Kaji integritas dan jaringan berisiko sebagai efek dari kemoterapi, radiasi, pembedahan, dan prosedur invasive lainnya.
· Deficit nutrisi, inkontinensia usus dan kandung kemih, imobilitas, imunosupresi, dan prubahan dalam penuaan.
- Lesi atau ulserasi kulit sekunder terhadap tumor
e. Rambut Rontok
- Kaji dampak dari kerontokan rambut, khususnya dalam hal psikososial.
f. Nutrisi
Nutrisi berpengaruh pada kemajuan kondisi, inkompetensi imun, insiden infeksi yang meningkat, perlambatan perbaikan jaringan, keilangan kemampuan fungsi, dan penurunan kapasitas untuk melanjutkan pengobatan anti neoplstik.
- Pantau berat badan pasien
- Pemasukan kalori
- Riwayat diet
- Anorexia
- Perubahan nafsu makan
- Situasi dan makanan yang memperburukatau meredakan anorexia
- Riwayat medikasi
- Kemampuan pasien dalam mengunyah atau menelan
- Mual, muntah, dan diare
- Pengukuran antropometri
- Cek lab à kadar protein serum, jumlah limfosit, Hb, hematocrit, kreatinin urin, kadar Fe serum
g. Nyeri
- Sumber dan letak nyeri
- Factor – factor yang dapat meningkatkan persepsi nyeri pasien, seperti cemas, gelisah, takut, letih, marah, dan isolasi social.
- Skala nyeri
h. Keletihan
- Kaji perasaan kelemahan
- Kurang energi
- Ketidakmampuan untuk menjalankan fungsi sehari-hari
- Stressor fisiologis dan psikologis
- Nyeri, mual, dispnea, konstipasi, ketakutan, dan cemas yag berhubungan dengan keletihan
i. Status psikososial
- Kaji suasana hati dan reaksi emosional pasien terhadap hasil pemeriksaan diagnotik dan prognosis.
- Efek dari terapi
j. Citra tubuh
- Kaji emosi pasien, psikologis, isolasi social
- Depersonalisasi
- Pantau ancaman terhadap konsep diri yang dikarenakan penyakit, kecacatan, dan kematian
- Perubahan pola komunikasi
- Perubahan kulit
- Disfungsi seksual
- Bentuk tubuh, kerontokan rambut, kekaksia
II. Diagnosis
Berdasarkan pada data pengkajian diagnosa keperawatan utama pasien dapat mencakup berikut ini :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual/muntah
2. Komplikasi potensial b.d risiko terhadap masalah perdarahan
III. Intervensi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual/muntah
a. Sesuaikan diet sebelum dan setelah pemberian obat sesuai dengan kesukaan dan toleransi pasien.
b. Cegah pandangan, bau, dan bunyi-bunyi yang tidak menyenangkan di lingkungan.
c. Gunakan distraksi, teknik relaksasi, dan imajinasi sebelum, selama, dan setelah kemoterapi.
d. Berikan antiemetik, kortikosteroid, dan sedative yang diresepkan.
e. Pastikan hidrasi cairan yang adekuat sebelum, selama, dan setelah pemberian obat, kaji masukan dan pengeluaran
f. Berikan dorongan hygiene oral yang sering
g. Berikan tindakan peredam nyeri, jika diperlukan
2. Komplikasi potensial b.d risiko terhadap masalah perdarahan
a. Kaji terhadap potensial perdarahan; pantau jumlah trombosit
b. Kaji terhadap perdarahan
- Petekhie atau ekimosis
- Penurunan dalam Hbg atau Ht
- Perdarahan berkepanjangan akibat prosedur invasive, fungsi vena, luka kecil, atau goresan kecil.
- Darah samar atau darah nyata pada segala ekskresi tubuh, emesis, sputum
- Perdarahan dari orifisium tubuh.
- Perubahan status mental
c. Instruksikan pasien dan keluarga tentang cara-cara untuk meminimalkan perdarahan :
- Gunakan sikat gigi berbulu halus atau toothette untuk perawatan mulut.
- Hindari cairan pembilas mulut komersil.
- Gunakan alat cukur elektrik untuk bercukur
- Gunakan kikir kuku yang lebar untuk merawat kuku
- Hindari makanan yang sulit untuk dikunyah
d. Lakukan tindakan untuk meminimalkan perdarahan
- Ambil semua darah untuk pemeriksaan laboratorium hanya dengan satu kali fungsi vena
- Hindari mengukur suhu secara rectal, atau pemberian supositoria, atau enema.
- Hinder pemnyuntikan IM, gunakan jarum yang sekecil mungkin yang memungkinkan.
- Berikan tekanan langsung pada tempat tusukan fungsi vena tau suntikan setidaknya 5 menit.
- Lembabkan bibir dengan petrolatum
- Hindari katerisasi kandung kemih, gunakan keteter yang sekecil mungkin bila memungkinkan,
- Pertahankan pemasukan cairan setidaknya 3L/24 jam kecuali ada KI.
- Gunakan pelunak feses atau diet banyak serat.
- Hindari medikasi yang menghambat koagulasi (ex. Aspirin)
- Rekomendasikan penggunaan pelumas yang berdasar air sebelum melakukan hubungans seksual.
e. Ketika trombosit kurang dari 20.000/mm3, lakukan
- Tirah baring dengan pagar tempat tidur terpasang.
- Hindari aktivitas yang melelahkan.
- Transfuse keeping darah sesuai yang diresepkan; berikan difenhidramin hidroklorin, hidrokortison natrium suksinat, untuk mencegah reaksi terhadap transfuse keeping darah.
- Awasi aktivitas ketika turun dari tempat tidur.
- Waspada pada saat menyemburkan hidung kuat-kuat.
IV. Implementasi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual/muntah
h. Menyesuaikan diet sebelum dan setelah pemberian obat sesuai dengan kesukaan dan toleransi pasien.
i. Mencegah pandangan, bau, dan bunyi-bunyi yang tidak menyenangkan di lingkungan.
j. Menggunakan distraksi, teknik relaksasi, dan imajinasi sebelum, selama, dan setelah kemoterapi.
k. Memberikan antiemetik, kortikosteroid, dan sedative yang diresepkan.
l. Memastikan hidrasi cairan yang adekuat sebelum, selama, dan setelah pemberian obat, kaji masukan dan pengeluaran
m. Memberikan dorongan hygiene oral yang sering
n. Memberikan tindakan peredam nyeri, jika diperlukan
2. Komplikasi potensial b.d risiko terhadap masalah perdarahan
f. Mengkaji terhadap potensial perdarahan; pantau jumlah trombosit
g. Mengkaji terhadap perdarahan
- Petekhie atau ekimosis
- Penurunan dalam Hbg atau Ht
- Perdarahan berkepanjangan akibat prosedur invasive, fungsi vena, luka kecil, atau goresan kecil.
- Darah samar atau darah nyata pada segala ekskresi tubuh, emesis, sputum
- Perdarahan dari orifisium tubuh.
- Perubahan status mental
h. Menginstruksikan pasien dan keluarga tentang cara-cara untuk meminimalkan perdarahan :
- Gunakan sikat gigi berbulu halus atau toothette untuk perawatan mulut.
- Hindari cairan pembilas mulut komersil.
- Gunakan alat cukur elektrik untuk bercukur
- Gunakan kikir kuku yang lebar untuk merawat kuku
- Hindari makanan yang sulit untuk dikunyah
i. Melakukan tindakan untuk meminimalkan perdarahan
- Ambil semua darah untuk pemeriksaan laboratorium hanya dengan satu kali fungsi vena
- Hindari mengukur suhu secara rectal, atau pemberian supositoria, atau enema.
- Hinder pemnyuntikan IM, gunakan jarum yang sekecil mungkin yang memungkinkan.
- Berikan tekanan langsung pada tempat tusukan fungsi vena tau suntikan setidaknya 5 menit.
- Lembabkan bibir dengan petrolatum
- Hindari katerisasi kandung kemih, gunakan keteter yang sekecil mungkin bila memungkinkan,
- Pertahankan pemasukan cairan setidaknya 3L/24 jam kecuali ada KI.
- Gunakan pelunak feses atau diet banyak serat.
- Hindari medikasi yang menghambat koagulasi (ex. Aspirin)
- Rekomendasikan penggunaan pelumas yang berdasar air sebelum melakukan hubungans seksual.
j. Ketika trombosit kurang dari 20.000/mm3, lakukan
- Tirah baring dengan pagar tempat tidur terpasang.
- Hindari aktivitas yang melelahkan.
- Transfuse keeping darah sesuai yang diresepkan; berikan difenhidramin hidroklorin, hidrokortison natrium suksinat, untuk mencegah reaksi terhadap transfuse keeping darah.
- Mengawasi aktivitas ketika turun dari tempat tidur.
- Waspada pada saat menyemburkan hidung kuat-kuat.
V. Evaluasi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual/muntah
a. Melaporkan penurunan dalam normal.
b. Melaporkan penurunan dalam insiden muntah
c. Mengonsumsi cairan dan makanan yang adekuat.
d. Menunjukkan penggunaan distraksi, relaksasi, dan imaginary ketika diindikasikan.
e. Melaporkan tidak adanya penurunan berat badan tambahan
2. Komplikasi potensial b.d risiko terhadap masalah perdarahan
a. Tanda dan gejala perdarahan terindikasi
b. Tidak menunjukkan tidak adanya darah feses/ urin/ atau emesis
c. Tidak menunjukkan perdarahan gusi atau letak suntikan atau fungsi vena
d. Tidak menunjukkan ekimosis (memar)
e. Pasien dan keluarga mengindentifikasi cara untuk mencegah perdarahan
f. Menerapkan tindakan untuk mengurangi risiko perdarahan (menggunakan sikat gigi berbulu halus, mencukur dengan alat ukur listrik)
g. Menunjukkan tanda – tanda vital
h. Melaporkan bahwa bahaya lingkungan telah dikurangi/disingkirkan
i. Mengkonsumsi cairan yang ade kuat
j. Melaporkan tidak adanya konstipasi
k. Menghindari substansi yang mengganggu pembekuan
l. Tidak ada kerusakan jaringan
m. Menunjukkan status mental yang normal dan tidak adanya tanda – tanda perdarahan inkranial.
n. Hindari obat – obat yang mengganggu pembekuan (aspirin)
o. Tidak terdapat epistasis dan perdarahan serebral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar